Terkadang aku berfikir tentang ravatalisasi armada kehidupan mahasiswa untuk membandingkan kehidupan antara akademik dan organisasi yang membingungkan untuk menuju perubahan perubahan era globalisasi dan modernnisasi yang berjalan sebagai mana adanya dan kita hanya menjalani jalan lurus yang telah ditentukan arahnya dan harapan harapan terus dilontarkan melalui pertanyan pertanyaan bagaimana sebenarnya kehidupan mahasiswa.
Sebuah harapan yang masi terlintas di benakku untuk mendirikan universitas yang akan dirilis dengan nama kampus biru dimana kehidupan mahasiswa bebas dan merdeka tanpa ada tekanan dari pihak manapun yang IPKnya berdasarkan sertifikasi dari setiap unit kegiatan dan dosen adalah mahasiswa yang mapan dalam organisasi serta staf di pilih oleh mahasiswa dengan sistem demokrasi tanpa dilandasi unsur politik.
Perbandingan yang masih membingungkan adalah menjual harga diri demi mendapatkan IPK 4,00 sampai sekarang mungkin pemikiran orang orang kritis bahwa IPK adalah kepanjangan dari ilustrasi pembunuhan karakter mahasiswa yang sedang dipermainkan bagaikan malaikat bertaring seperti singa yang sedang mengaung mencari mangsa sehingga timbul perbedaan pendapat dari setiap invidualis mahasiswa.
Mahasiswa yang sesungguhnya akan kami ukir dikampus yang kami cintai kampus biru dan akan kami wujudkan dengan lahirnya mahasiswa abadi yang akan menjadi harapan menuju perubahan yang rasional dan idelis yang akan menjalin sebuah kesatuan yang sama antara fasisme dan nasisme sehingga terciptalah sebuah sistem yang baru serta suasana yang baru dan karya karya yang baru .
Kemungkinan yang sering timbul dimemori otakku yang tidak pernah terpikirkan adalah kehidupan duniawi apakah sudah terarah kedunia ahirat atau bagaimana ,karena terkadang aku tersenyum dalam keadaan sulit serta sedih dalam sebuah kebahagiaan sehingga dapat disimpulkan bahwa realyta kehidupan memang sulit untuk diterkah.
Cita cita kami adalah membawa perubahan untuk bangsa dan negara, negara sejati yang mejadi pasir yang berwarna biru didermaga olifar yang akan dijadikan cermin perdamaian karena kami adalah orkestra warna dengan insting sebagai konduktor pembawa kedamaian dengan warna biru selalu melekat ditangan kanan ini bukan hayalan tapi sebuah rancangan brutal yang lahir dari sosok pemimpin metamorfosis yang menetas dengan warna biru.
Walaupun warnanya biru tapi kami benci perkebunan ganja apalagi yang suda berbentuk pill kerana biru kami tidak sama dengan warna ganja tetapi biru kami mempesona yang senantiasa akan dipantulkan oleh cahaya matahari kepada jiwa jiwa yang membutuhkan bantuan kami .disinilah akan kami ukir dengan sebutan laskar pelangi dikampus yang biru.
Selembaran kertas yang akan menjadi segudang harapan dan mengucilkan jiwa jiwa yang bersalah ini bukan cerita dongeng yang menyesatkan tapi gambaran masadepan yang cerah ini buka rokok yang merusak paru paru tapi goresan pikiran yang dapat dicerna untuk kalangan mahasiswa.
0 komentar:
Posting Komentar