Blogger templates

2131 "KLIK JUDUL ARTIKELNYA KAWAN UNTUK BACA SELENGKAPNYA"

Senin, 04 April 2011

Contoh Bentuk Laporan

LAPORAN PRAKTIKUM
KUALITAS AIR



MODUL : 7. PENGOLAHAN AIR
PENGASUH MODUL :ANDRIANI, S. Pi, M. Si
MOHAMMAD ADNAN BAIDURI, M. Si
TEKNISI : SENIATI, S. Pi
NURHAYATI, STP
A. BESSE RISPAWATI, AMd, Pi



OLEH
M. YUSDIN
09 24 023

JURUSAN BUDIDAYA PERIKANAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP
2011




BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh jasad renik yang paling tahan panas yaitu spora bakteri (Fardiaz, 1992).
Filterisasi adalah proses pemisahan antara air dengan partikel-partikel padat dalam suatu campuran yang heterogen dengan menggunakan media-media filter. Filterisasi yang terdapat pada system pengatur proses filterisasi secara otomatis menggunakan air baku dan air tanah. Air baku yang digunakan adalah busa filter, pasir silica, dan karbon aktif. Otomatisasi kerja pompa pada proses filterisasi air pada system ini mendapat masukan dari sensor-sensor ketinggian air. Pendeteksian kondisi air pada sensor ini menggunakan kabel-kabel tembaga dan memanfaatkan air sebagai pneghubung. Sensor ini digunakan untuk mendeteksi air pada tempat-tempat penampungan air dan filter dalam keadaan kosong atau penuh terisi air.
Kondisi air yang diterima dari sensor-sensor ketinggian air ini digunakan oleh mikrokontroler untuk mengaktifkan dan menonaktifkan pompa-pompa air secara otomatis. Proses pendeteksian sensor-sensor ketinggian air terus berlangsung untuk mendeteksi tempat yang kekurangan air atau kosong, sehingga ketika terdapat tempat yang aitnya kosong maka pompa air aktif untuk memindahkan air ke tempat tersebut. Sistem ini juga dilengkapi dengan proses pembersihan filter. Proses pembersihan filter dilakukan dengan mengaduk air pada filter dan membuang air tersebut melalui saluran pembuangan saat katup solenoid terbuka. Pengaturan proses pembersihan filter ini juga menggunakan mikrokontroler untuk mengaktifkan dan menonaktifkan motor pengaduk dan katup solenoid secara otomatis berdasarkan software yang terdapat pada mikrokontroler.


B. TUJUAN
Adapun tujuan dari kegiatan praktikum ini adalah
a. Mahasiswa dapat mengetahui Total TSS (Total Suspensi Solid)
b. Mahasiswa dapat mengetahui total bakteri.


BAB II
METODOLOGI

A. WAKTU DAN TEMPAT
Hari/Tanggal : Selasa, 11 januari 2011
Waktu : 08.00 WITA- selesai
Tempat : Lab. Kualitas air

B. ALAT DAN BAHAN
Filterisasi Sterilisasi

Timbangan analitik larutan pengencer PBS
Desikator pipet 1 ml
Oven media PCA
Gelas ukur tabung reaksi
Erlenmeyer stik kaca
Kertas saring whatman no. 42 bunsen
Corong rak tabung
Sampel air vortex mixer

C. PROSEDUR KERJA
1. Filterisasi
- Timbang kertas saring whatman yang telah di oven (Wo)
- Sampel dikocok hingga merata/ homogen kemudian dituang di dalam gelas ukur 100 ml
- Saring sampel dengan mengggunakan kertas saring whatman
- Keringkan kertas saring atau pindahkan tersuspensi ke cawan petri dan masukkan ke dalam oven pada suhu 105 oC selama 24 jam
- Angkat dan keringkan dalam desikator selama 15 menit
- Timbang kertas saring atau cawan petri tersebut ( W1 )
2. Sterilisasi
- Ambil 1 ml air sampel lalu masukkan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi 9 ml larutan pengencer
- Beri kode 10-1 lalu dihomogenkan dengan menggunakan vortex
- Setelah homogen, masukkan 1 ml ke tabung 2 yang telah berisi larutan pengencer 9 ml
- Beri kode 10-2 dan seterusya hingga pada tabung ke 4 (10-4)
- Kultur pada media PCA setiap tabung reaksi dengan metode permukaan
- Hitung total bakteri


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL
1. Jumlah TSS ( Total Suspensi Solid)
TSS (mg/l) = W1 – Wo x 1000
Vol. sampel
Berat kertas saring awal Wo = 53, 4
W1 = 53, 9496
A1 = TSS awal = Wo = 42, 9447
TSS setelah Wo = 44, 6563
Setelah di oven selama 24 jam
A2 = TSS awal = W1 = 49, 6865
TSS setelah W1 = 45, 1384
Jadi TSS awal (mg/l) = 49, 6865 – 42, 9447 x 1000
100 ml
= 213, 377
= 213, 4
TSS akhir (mg/l) = 45, 1384– 44, 6563 x 1000
100 ml
= 201,571
= 201,6

2. Jumlah total bakteri
Sampel pengenceran Totalbakteri (CFU)
10-1 10-2 10-3 10-4
Sebelum UV TBUD TBUD TBUD 116 1,2 x 10-7
Setelah UV 38 31 TBUD - 1,7 x 10-4
sebelum UV, Total bakteri = 116 x 1
10-4
= 116 x 104
= 116 x 104 x 10
= 116 x 105 = 1,16 x 107
= 1,2 x 107
setelah UV, total bakteri a = 38 x 1
10-1
= 38 x 101
= 38 x 101 x 10
= 38 x 102 = 3,8 x 103
= 3,8 x 103 = 3.800

B = 31 x 1
10-2
= 31 x 102
= 31 x 102 x 10
= 31 x 103 = 3,1 x 104
= 3,1 x 104 = 31.000
Jadi = 3.800 + 31.000 = 34.800
= 34.800 : 2 = 17.400
= 1,7 x 104
B. PEMBAHASAN

Filter mekanik secara harfiah dapat diartikan sebagai sebuah alat untuk memisahkan material padatan dari air secara fisika (berdasarkan ukurannya) dengan cara menangkap/menyaring material-material tersebut sehingga tidak ada lagi yang dijumpai terapung/melayang di dalam media air. Dengan demikian berarti untuk sebuah filter mekanik diperlukan bahan yang tahan lapuk, memiliki lubang (pori-pori) dengan diameter tertentu sehingga dapat menahan atau menangkap partikel-partikel yang berukuran lebih besar dari diameter filter tersebut.
Partikel padatan dalam hal ini bukan merupakan bahan terlarut tetapi merupakan suatu suspensi. Ukurannya bisa bervariasi dari sangat kecil dan tidak dapat dilihat oleh mata (contoh: partikel penyebab kekeruhan) hingga sisa pakan ikan, potongan tanaman air atau bahkan bangkai ikan. Partikel- partikel ini dapat terperangkap dalam berbagai jenis media, dengan syarat diameter lubangnya atau porinya lebih kecil dari diameter partikel. Media tersebut dapat berupa kapas sintetis atau bahan berserabut lain, sponge, keramik berpori, kerikil, pasir, dll
Lalu kultur bakteri pada media PCA

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari kegiatan praktik ini adalah
1. Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan. Sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi.

B. SARAN
Kegiatan praktik ini sebaiknya perlu adanya peralatan yang memadai untuk menunjang keoftimalan praktikum.

0 komentar:

Posting Komentar