Blogger templates

2131 "KLIK JUDUL ARTIKELNYA KAWAN UNTUK BACA SELENGKAPNYA"

Rabu, 27 April 2011

Mutiara cinta

Mutiara cinta dalam sebuah kata merupakan perpaduan dari banyak kata indah yang di rangkai menjadi sebuah kalimat iNDAH, nantinya semua itu akan terasa
Read more »

SEPUCUK SURAT BUAT CIVITAS AKADEMIKA POLITANI PANGKEP DAN SAUDARA SEDARAHKU

Sebelumnya Sebait kata Maaf akan terlontar dari lubang kekacauan sebuah lembaga, sebuah lembaga yang seharusnya menjadi pengayom, dan lembaga yang seharusnya dapat memberi seribu macam sudut pandang yang nantinya membawa kita keluar dari berbagai problematika masalah, baik itu masalah kemahasiswaan, Birokrasi ataupun terkhusus pada sebuah wacana lain.
Read more »

Rabu, 13 April 2011

MENGARUNG "ASA" DITANAH BERLUMPUR



Terik matahari kian mencekam kulit, teriakan ombak terus terdengar, tapi angin sepoi masih membelai wajah dengan manis dan lembut, pertanda hidup selalu saja pada titik keseimbangan, sebuah titik dimana kaki dan jiwa bisa berpijak tenang,
Tubuh itu melepas energi, menyebarkannya ke tangkai dayung sampan menampar-nampar ombak-ombak kecil, mendorong perahu mungil yang kelihatan terbuat dari kayu berumur tua dan mulai lapuk, dengan sebuah upaya menyerap asa hidup di ombak dan ditanah belumpur, untuk sebuah hidup yang sempurna.

Bangsa yang yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya. Indonesia dalam sejarah kemerdekaannya telah mencatat begitu banyak pahlawan yang mengabdikan hidupnya untuk bangsa ini, Dijaman sekarang ini telah begitu banyak putra-putri bangsa yang memiliki jiwa yang sama untuk mengabdikan hidupnya bagi Negara meski bukan peran kemerdekaan yang menjadi medianya melainkan peran kemerdekaan melawan kemiskinan, kebodohan dan ancaman perpecahan. Mereka inilah yang melanjutkan memelihara hati nurani bangsa yang besar ini (MTGW Metro TV). Begitu banyak pengorbanan yang dipersembahkan para pahlawan untuk Negara tercinta ini, begitu banyak tetesan keringat dan darah bercucuran hanya untuk mempertahankan hak kepemilikan sumberdaya alam yang kita miliki yang nantinya bisa dipergunakan serta dimanfaatkan anak cucu bangsa untuk kesejahteraannya.

Negara tercinta Indonesia merupakan Negara besar yang memiliki sumber daya alam yang begitu melimpah, tak terkecuali di daratan maupun di lautan. Tidak ada sesosok pun yang bisa menyangkal hal yang demikian, akan kekayaan alam Negara ini. Tapi yang sangat memiriskan dan menyayat hati ketika melihat potret Warga Negara kita, yang bergelut dalam tangkai dayung sampan maupun warga Negara yang bergelut melawan terik matahari yang membakar kulit dalam dunia lumpur, melawan alam, mencari sesuap nasi untuk orang yang menunggunya dalam pembaringan basah.
Sangat memperihatinkan dan begitu sangat membingungkan, Indonesia yang sebagian besar wilayahnya adalah daerah perairan yang begitu kaya akan sumber daya tapi penduduknya yang mengarungi hidupnya dan hidup kelurganya masih tertatih-tatih untuk mendapatkan apa yang diharapkan. Bergelut dalam obyektifitas sumber daya alam yang bisa digunakan untuk kesejahteraan tapi mengapa justru kemiskinan yang dirasakan sebagian besar orang-orang yang mengarungi hidup dalam dunia sumber daya yang begitu kaya tersebut.


Pengangguran orang-orang ilmuan dalam dunia perikanan begitu banyak yang tidak bisa mendayagunakan keahlian yang dimiliki untuk kehidupannya,meskipun notabenenya mereka memiliki keahlian lebih. Terlebih lagi dengan orang-orang yang kehidupannya dalam dunia perikanan yang kurang memiliki pengetahuan serta pemahaman Modern dalam konteks mengelolah sumber daya perairan. Mereka hanya tahu bagaimana mendapatkan sesuap nasi untuk dirinya dan keluarganya tanpa peduli terjangan terik panas yang begitu menyengat dan mesti setiap harinya hanya menggali hidup dikubangan lumpur dengan bermodalkan sebuah Asa yang tersisa.

"Hidup tak mampu mati tak mau". Demikianlah istilah atau gambaran yang sering diberikan oleh orang untuk menggambarkan betapa miskinnya kehidupan nelayan. Menyebut profesi nelayan khususnya nelayan tradisional tak terkecuali dikabupaten pangkep, orang akan selalu menghubungkannya dengan kehidupan yang serba susah, hidup pas-pasan. Gambaran ini nampaknya sangat kontradiksi dengan potensi pesisir dan laut Indonesia yang begitu besar, laut Indonesia termasuk yang paling luas di dunia. Dengan keluasan, yang diperkirakan kurang lebih 5,8 juta kilometer dengan panjang garis pantai seluruhnya 80,790 kilometer atau 14 % panjang garis pantai di dunia, apalagi di kabupaten pangkep yang begitu panjang garis pantainya dan memiliki begitu banyak pulau yang kaya akan sumber daya perairan. Namun anehnya nelayan tetap hidupnya sangat memprihatinkan.

Dengan daerah kepulauan, tentunya jumlah masyarakat kabupaten pangkep sangat banyak yang menggantungkan hidupnya dengan menjadi nelayan, tentu sebuah pertanyaan besar yang sebaiknya kita pecahkan sama-sama, mengapa kehidupan nelayan kita tetap serba pas-pasan bahkan mungkin boleh dikatakan miskin sedangkan potensi pesisir di kabupaten pangkep ini cukup besar…??? Dengan daerah kepulauan yang begitu kaya akan sumber daya, hal yang demikian tidak seharusnya terjadi. Ataukah memang para nelayan kita telah menelan pil takdir kemiskinan dari Tuhan, atau mungkin nelayan kita malas, atau sebuah kemungkinan pula nelayan kita hanya menggunakan teknologi yang begitu sederhana.

Para ahli berlomba-lomba menganalisis persoalan tentang kontradiksinya kekayaan laut dengan kehidupan nelayan di Indonesia pada umumnya, Diantaranya menyatakan bahwa kemiskinan nelayan disebabkanoleh akibat kekurangan modal, penggunaan teknologi yang rendah, terikat dengan daratan, tantangan alam yang besar, hubungan patron client di antara pelaku produksi, kebiasaan pembagian produksi, bantuan kredit yang relatif kecil dan lain sebagainya. Begitu banyak lagi analisis yang dikemukakan oleh berbagai kalangan ahli dengan menyaksikan kemiskinan yang dialami oleh nelayan.

Dengan analisis yang diberikan oleh berbagai kalangan ahli tersebut, apakah sudah menjawab kemiskinan yang dialami oleh nelayan, khususnya nelayan di kabupaten pangkajene dan kepulauan ini?
Berbicara mengenai kemiskinan nelayan, sebuah sumber menyatakan bahwa Kemiskinan yang dialami Oleh nelayan khususnya nelayan tradisional berada dalam tataran sistem pengelolaan negara secara menyeluruh dengan sistemnya yang otoriter dan refresif yang mempunyai hubungan atas pada tiga persoalan yaitu struktur pengelolaan pesisir dan laut, persoalan kebijakan pengelolaan pesisir dan laut, serta budaya pengelolaan pesisir dan laut yang dibangun oleh pemerintah sebelumnya. Salah satu contoh kekurang tepatan dari tataran system pengelolaan daerah pesisir oleh Negara adalah motorisasi dibidang teknologi penangkapan ikan seperti pemakaian alat tangkap trawl atau pukat harimau. Ketika itu pemerintah beranggapan dengan adanya motorisasi alat tangkap kepada nelayan tradisional, diharapkan kehidupan ekonominya meningkat. Tetapi apa yang terjadi kemudian? Trawl atau pukat harimau yang disalurkan melalui kredit oleh pemerintah ternyata lebih dikuasai oleh para tengkulak atau pemilik modal. Dan yang lebih memprihatinkan alat tangkap trawl ternyata mendorong terjadinya kerusakan ekosistem dasar laut, terjadi penangkapan ikan yang berlebihan, monopoli distribusi pemasaran hasil oleh para tengkulak dan sebagainya.

Sebuah keputusan memang sebaiknya perlu dipikirkan dan dipecahankan bersama agar miminimalisir golongan yang nantinya akan dirugikan dengan keputusan sepihak tersebut. Saat ini pemerintah mungkin sebaiknya memikirkan suatu konsep perubahan dibidang kelautan dan perikanan, yang tujuannya jelas yaitu untuk mengembalikan atau menempatkan kembali nelayan tradisional sebagai pelaku subjek yang bukan lagi sebagai obyek dibidang kelautan dan perikanan. Dan yang lebih penting adalah meningkatkan posisi tawar nelayan tradisional dalam rangka menjamin keberlangsungan kehidupan, baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial, budaya dan lingkungan, sehingga mereka tidak lagi menjadi kelompok masyarakat yang marginal.

Persoalan kemiskinan nelayan seharusnya tidak sekedar diletakkan pada persoalan ekonomi semata tapi perlu pula kita lihat dari sudut sudah sejauh mana saat ini pemerintah melangkah dan mengayungkan tangannya untuk menjawab persoalan pelik yang dialami nelayan. menengok dari pemaparan tersebut, perlu digarisbawahi bahwa nelayan tradisional di kabupaten pangkep, adalah bagian dari rakyat Indonesia yang juga berhak untuk menentukan keberlangsungan kehidupan bangsa dan negara. Atas dasar itu, sebagai bagian dari rakyat maka sudah sepantasnya hak-hak nelayan tradisional dijamin dan dilindungi oleh negara maupun pemerintah.
Read more »

PROGRAM KEWIRAUSAHAAN TERBARU YANG HARUS DIADAKAN DI POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

1. Pengadaan kandang sapi di politeknik pertanian negeri pangkep
2. Pengadaan tempat sampah di politeknik pertanian negeri pangkep
3. Pengadaan WC dipoliteknik pertanian negeri pangkep
4. Pengadaan host pot terbaru dipoliteknik pertanian negeri pangkep


Inilah program kerja yang harus kita usulka supaya kita dapat dana dari Politeknik Pertanian Negeri Pangkep untuk melancarkan program kerja kita demi menanggulangi kejaidian-kejadian yang sangat menyedihkan dikampus yang sangat kita cintai, kondisi pada sekarang ini sangatlah memprihatinkan demi urusan pribadi orang-orang yang tak bertanggung jawab dengan tugas yang telah diamanahkan kepada mereka, haruskah kita terdiam berjalan dengan langkah seperti ini tanpa adanya suatu langkah menuju kebaikan atau kesejahteraan untuk kedepannya.

Gimanakah posisi kita pada sekarang ini...?

Haruskah kita terdiam...?

Apakah kita masi bisa dikatakan sebagai mahasiswa...?


Pikirkanlah wahai sahabatku apakah kita akan terus seperti ini, selalu menghadapi suatu kebodohan-kebodohan tanpa suatu tindakan untuk mendapatkan hak kita sebagai penuntut ilmu, atau apakah kita harus berjalan diatas duri dengan teriakan-teriakan dalam hati,cobalah fikirkan wahai sahabatku, apakah engkau mau mengeluarkan teriakan pelampiasan kesakitan tersebut...? ataukah engkau akan terus seperti ini...?

Created ;


Pers penerbitan
Read more »

Selasa, 05 April 2011

Dr. Ir. H. Fadel Muhammad" Menteri Kelautan Dan Perikanan (2009-.......)

20 Mei 1952, Dr. Ir. H. Fadel Muhammad dilahirkan di Ternate. Sejak 10 Desember 2001, ia terpilih sebagai Gubernur Provinsi Gorontalo.Pilkada Gorontalo 2006 yang dilaksanakan pada 26 November 2006, ia terpilih kembali sebagai Gubernur Gorontalo dengan memperoleh sekitar81 persen suara. Nilai ini merupakan nilai tertinggi di Indonesia untuk pilkada sejenis, sehingga dibukukan dalam Rekor MURI sebagai "Rekor Pemilihan Suara Tertinggi di Indonesia untuk Pemilihan Gubernur".

Berdasarkan Surat Keputusan Presiden No. 73/P/2006 yang berlaku mulai 28 Desember 2006, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia mensahkannya menjadi Gubernur Gorontalo untuk masa kerja 2006-2011.

Pada 17 Januari 2007, atau sehari setelah pencanangan "Gerakan Peningkatan Produksi Padi Nasional 2 Juta Ton", Menteri Dalam Negeri Mohammad Ma'ruf melantiknya sebagai Gubernur Gorontalo bersama Wakil Gubernur Gorontalo Ir. Hi Gusnar Ismail MM untuk periode kedua. Bersama Wakilnya Gubernur Ir. Hi Gusnar Ismail MM, ia memimpin Gorontalo sejak 2001-2006.
Dr. Ir. H. Fadel Muhammad sebelumnya adalah seorang pengusaha dan politikus Indonesia. Ia juga Ketua DPD I Golkar di Gorontalo.

Beliau juga meraih gelar Insinyur dari Jurusan Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1978. Saat sedang menempuh pendidikan di ITB, ia mendapatkan tawaran beasiswa untuk belajar di Institut Teknologi California, namun tawaran tersebut ditolaknya. Ia adalah salah seorang pendiri Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan mantan pemimpin Grup Bukaka yang juga didirikannya. Selain itu, ia pernah menjadi salah seorang pemegang saham Bank Intan yang kemudian dilikuidasi. Fadel juga adalah Ketua Umum Pengurus Dewan Jagung Nasional. karir Fadel akan terus kita tunggu dalam sejarah hidup dan kepemimpinan jabatannya sebagai mentri Perikanan.
Read more »

Visi & Misi Departemen Kelautan dan Perikanan RI

VISI :

Pembangunan Kelautan dan Perikanan :

”PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN YANG ‎LESTARI DAN BERTANGGUNGJAWAB BAGI KESATUAN DAN ‎KESEJAHTERAAN ANAK BANGSA”‎



MISI :

1. Meningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan, pembudidaya ikan dan ‎masyarakat pesisir lainnya.‎
2. Meningkatan peran sektor Kelautan dan Perikanan sebagai sumber ‎pertumbuhan ekonomi.‎
3. Memelihara daya dukung dan meningkatkan kualitas lingkungan perairan ‎tawar, pesisir, pulau-pulau kecil dan lautan (sumber daya kelautan dan ‎perikanan). ‎
4. Meningkatkan kecerdasan dan kesehatan bangsa melalui peningkatan ‎konsumsi ikan.‎
5. Meningkatkan peran laut sebagai pemersatu bangsa dan memperkuat budidaya bahari bangsa.
Read more »

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : 41 TAHUN 2000

KEPUTUSAN
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
NOMOR : 41 TAHUN 2000
TENTANG
PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL
Read more »

Senin, 04 April 2011

Contoh Proposal Broadcasting

PROJECT PROPOSAL
“ PELATIHAN BROADCASTING “
Dalam Rangka Memperingati Hari Radio Nasional 11 September


Read more »

Contoh Bentuk Laporan

LAPORAN PRAKTIKUM
KUALITAS AIR



MODUL : 7. PENGOLAHAN AIR
PENGASUH MODUL :ANDRIANI, S. Pi, M. Si
MOHAMMAD ADNAN BAIDURI, M. Si
TEKNISI : SENIATI, S. Pi
NURHAYATI, STP
A. BESSE RISPAWATI, AMd, Pi



OLEH
M. YUSDIN
09 24 023

JURUSAN BUDIDAYA PERIKANAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP
2011




BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh jasad renik yang paling tahan panas yaitu spora bakteri (Fardiaz, 1992).
Filterisasi adalah proses pemisahan antara air dengan partikel-partikel padat dalam suatu campuran yang heterogen dengan menggunakan media-media filter. Filterisasi yang terdapat pada system pengatur proses filterisasi secara otomatis menggunakan air baku dan air tanah. Air baku yang digunakan adalah busa filter, pasir silica, dan karbon aktif. Otomatisasi kerja pompa pada proses filterisasi air pada system ini mendapat masukan dari sensor-sensor ketinggian air. Pendeteksian kondisi air pada sensor ini menggunakan kabel-kabel tembaga dan memanfaatkan air sebagai pneghubung. Sensor ini digunakan untuk mendeteksi air pada tempat-tempat penampungan air dan filter dalam keadaan kosong atau penuh terisi air.
Kondisi air yang diterima dari sensor-sensor ketinggian air ini digunakan oleh mikrokontroler untuk mengaktifkan dan menonaktifkan pompa-pompa air secara otomatis. Proses pendeteksian sensor-sensor ketinggian air terus berlangsung untuk mendeteksi tempat yang kekurangan air atau kosong, sehingga ketika terdapat tempat yang aitnya kosong maka pompa air aktif untuk memindahkan air ke tempat tersebut. Sistem ini juga dilengkapi dengan proses pembersihan filter. Proses pembersihan filter dilakukan dengan mengaduk air pada filter dan membuang air tersebut melalui saluran pembuangan saat katup solenoid terbuka. Pengaturan proses pembersihan filter ini juga menggunakan mikrokontroler untuk mengaktifkan dan menonaktifkan motor pengaduk dan katup solenoid secara otomatis berdasarkan software yang terdapat pada mikrokontroler.


B. TUJUAN
Adapun tujuan dari kegiatan praktikum ini adalah
a. Mahasiswa dapat mengetahui Total TSS (Total Suspensi Solid)
b. Mahasiswa dapat mengetahui total bakteri.


BAB II
METODOLOGI

A. WAKTU DAN TEMPAT
Hari/Tanggal : Selasa, 11 januari 2011
Waktu : 08.00 WITA- selesai
Tempat : Lab. Kualitas air

B. ALAT DAN BAHAN
Filterisasi Sterilisasi

Timbangan analitik larutan pengencer PBS
Desikator pipet 1 ml
Oven media PCA
Gelas ukur tabung reaksi
Erlenmeyer stik kaca
Kertas saring whatman no. 42 bunsen
Corong rak tabung
Sampel air vortex mixer

C. PROSEDUR KERJA
1. Filterisasi
- Timbang kertas saring whatman yang telah di oven (Wo)
- Sampel dikocok hingga merata/ homogen kemudian dituang di dalam gelas ukur 100 ml
- Saring sampel dengan mengggunakan kertas saring whatman
- Keringkan kertas saring atau pindahkan tersuspensi ke cawan petri dan masukkan ke dalam oven pada suhu 105 oC selama 24 jam
- Angkat dan keringkan dalam desikator selama 15 menit
- Timbang kertas saring atau cawan petri tersebut ( W1 )
2. Sterilisasi
- Ambil 1 ml air sampel lalu masukkan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi 9 ml larutan pengencer
- Beri kode 10-1 lalu dihomogenkan dengan menggunakan vortex
- Setelah homogen, masukkan 1 ml ke tabung 2 yang telah berisi larutan pengencer 9 ml
- Beri kode 10-2 dan seterusya hingga pada tabung ke 4 (10-4)
- Kultur pada media PCA setiap tabung reaksi dengan metode permukaan
- Hitung total bakteri


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL
1. Jumlah TSS ( Total Suspensi Solid)
TSS (mg/l) = W1 – Wo x 1000
Vol. sampel
Berat kertas saring awal Wo = 53, 4
W1 = 53, 9496
A1 = TSS awal = Wo = 42, 9447
TSS setelah Wo = 44, 6563
Setelah di oven selama 24 jam
A2 = TSS awal = W1 = 49, 6865
TSS setelah W1 = 45, 1384
Jadi TSS awal (mg/l) = 49, 6865 – 42, 9447 x 1000
100 ml
= 213, 377
= 213, 4
TSS akhir (mg/l) = 45, 1384– 44, 6563 x 1000
100 ml
= 201,571
= 201,6

2. Jumlah total bakteri
Sampel pengenceran Totalbakteri (CFU)
10-1 10-2 10-3 10-4
Sebelum UV TBUD TBUD TBUD 116 1,2 x 10-7
Setelah UV 38 31 TBUD - 1,7 x 10-4
sebelum UV, Total bakteri = 116 x 1
10-4
= 116 x 104
= 116 x 104 x 10
= 116 x 105 = 1,16 x 107
= 1,2 x 107
setelah UV, total bakteri a = 38 x 1
10-1
= 38 x 101
= 38 x 101 x 10
= 38 x 102 = 3,8 x 103
= 3,8 x 103 = 3.800

B = 31 x 1
10-2
= 31 x 102
= 31 x 102 x 10
= 31 x 103 = 3,1 x 104
= 3,1 x 104 = 31.000
Jadi = 3.800 + 31.000 = 34.800
= 34.800 : 2 = 17.400
= 1,7 x 104
B. PEMBAHASAN

Filter mekanik secara harfiah dapat diartikan sebagai sebuah alat untuk memisahkan material padatan dari air secara fisika (berdasarkan ukurannya) dengan cara menangkap/menyaring material-material tersebut sehingga tidak ada lagi yang dijumpai terapung/melayang di dalam media air. Dengan demikian berarti untuk sebuah filter mekanik diperlukan bahan yang tahan lapuk, memiliki lubang (pori-pori) dengan diameter tertentu sehingga dapat menahan atau menangkap partikel-partikel yang berukuran lebih besar dari diameter filter tersebut.
Partikel padatan dalam hal ini bukan merupakan bahan terlarut tetapi merupakan suatu suspensi. Ukurannya bisa bervariasi dari sangat kecil dan tidak dapat dilihat oleh mata (contoh: partikel penyebab kekeruhan) hingga sisa pakan ikan, potongan tanaman air atau bahkan bangkai ikan. Partikel- partikel ini dapat terperangkap dalam berbagai jenis media, dengan syarat diameter lubangnya atau porinya lebih kecil dari diameter partikel. Media tersebut dapat berupa kapas sintetis atau bahan berserabut lain, sponge, keramik berpori, kerikil, pasir, dll
Lalu kultur bakteri pada media PCA

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari kegiatan praktik ini adalah
1. Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan. Sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi.

B. SARAN
Kegiatan praktik ini sebaiknya perlu adanya peralatan yang memadai untuk menunjang keoftimalan praktikum.
Read more »

Sabtu, 02 April 2011

"MERGER" POLIGAMI PENDIDIKAN ( Buat Kawan Di Tengah Pusaran Keresahan )

Jika boleh dikatakan, sebenarnya arah dan tujuan pendidikan di Indonesia berada pada titik nadir. Mulai dari penetapan kebijakan – kebijakan pemerintah hingga ideologi sang pengajar yang mulai terkikis. Hal itu mengakibatkan lembaga pendidikan tidak lagi menjadi ladang penyemai kecerdasan manusiawi tetapi hanya menjadi ruang kebohongan dan pasar yang potensial.
Read more »

PNPM MANDIRI UNTUK MASYARAKAT

PNPM Mandiri adalah salah satu program nasional pemerintah dalam upaya wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat ( PNPM ) dilaksanakan melalui pengembangan system, prosedur program, serta pendampingan, untuk mendorong keterlibatan masyarakat dalam

upaya penanggulangan kemiskinan. 
Read more »